Kamis, 15 Mei 2014

SEKILAS TENTANG SANITASI KANDANG




Sanitasi ini meliputi praktek disinfeksi bahan, manusia, dan peralatan yang masuk ke dalam peternakan, serta kebersihan pegawai di peternakan (Jeffrey 1997). 

Sanitasi meliputi pembersihan dan disinfeksi secara teratur terhadap bahan – bahan dan peralatan yang masuk ke dalam peternakan. Pengertian disinfeksi adalah upaya yang dilakukan untuk membebaskan media pembawa dari mikroorganisme secara fisik atau kimia, antara lain seperti pembersihan disinfektan, alkohol, NaOH, dan lain-lain (Anonymous, 2000).

Sanitasi peternakan meliputi kebersihan sampah, feses dan air yang digunakan. Air yang digunakan untuk konsumsi dan kebutuhan lainnya harus memenuhi persyaratan air bersih (Depkes, 2001). Jika digunakan air tanah atau dari sumber lain, maka air harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan air bersih.

Salah satu perlakuan air yang umum dilakukan adalah dengan menambahkan klorin 2 ppm. Untuk menjamin bahwa air tersebut memenuhi syarat air bersih, maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala, minimum 1 tahun sekali. Klorin berguna untuk mematikan mikroorganisme yang terkandung dalam sumber air. Air merupakan media pembersih selama proses sanitasi serta merupakan bahanbakupada proses pengolahan pangan (Depkes, 2001). Air juga dapat sebagai sumber pencemar. Jika air tercemar, perlu dicari alternatif sumber air lain atau air tersebut harus diolah dengan metode kimia atau metode lainnya. Sumber pencemar lain adalah udara di sekitarnya (Marriott, 1999).

Pangan dapat tercemar oleh mikroorganisme pada udara selama proses, pengemasan, penyimpanan dan penyiapan. Cara yang efektif untuk mengurangi pencemaran mikroorganisme dari udara antara lain praktek higiene, penyaringan udara yang masuk ke ruang proses, dan penerapan metode pengemasan yang baik (Marriott, 1999).

Intensitas pengambilan sampah dan limbah peternakan (kotoran ayam) dilakukan pada periode tertentu secara teratur, karena dapat mengundang lalat atau insekta lain serta tumpukan sampah dapat menjadi sumber pencemaran di peternakan (Jeffrey, 1997).

0 komentar:

Posting Komentar